Friday, November 2, 2007

Syarat - syarat Evaluator dan Perbedaan Evaluator Internal dan Eksternal

  1. Mampu melaksanakan, persyaratan pertaman yang harus dipenuhi oleh evaluator adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori dan keterampilan praktik.
  2. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.
  3. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya.
  4. Sabar dan Tekun, agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.
  5. Hati-hati dan Bertanggung jawab, yaitu melaksanakan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani menanggung resiko atas segala kesalahannya.

Evaluator Dalam (Internal Evaluator)
adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi. Adapun kelebihan dan kekurangan dari evaluator Dalam yaitu:
Kelebihan:

  1. evaluator memahami betul program yang akan dievaluasi sehingga kekhawatiran untuk tidak atau kurang tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi tepat pada sasaran.
  2. Karena evaluator adalah orang dalam, pengambilan keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana untuk membayar petugas evaluasi.

Kekurangan:

  1. Adanya unsur subjektivitas dari evaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang dievaluasi dan menginginkan agar kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat dikhawatirkan akan bertindak subjektif.
  2. Karena sudah memahami seluk-beluk program jika evaluator yang ditunjuk kurang sabar, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang cermat.

Evaluator Luar (Eksternal Evaluator)
adalah orang-orang yagn tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. mereka berada di luar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau keterlaksanaan kebijakan yang sudah diputuskan. Melihat bahwa status mereka berada di luar program dan dapat bertindak bebas sesuai dengan keinginan mereka sendiri maka tim evaluator Luar ini biasa dikenal dengan nama tim bebas atau independent team.

kelebihan:

  1. Karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program, maka evaluator luar dapat bertindak secara objetif selama melaksanakan evaluasi dan mengambil keputusan. Adapun hasil evaluasi tidak akan ada respons emosional dari evaluator karena tidak ada keinginan untuk memperlihatkan bahwa program tersebut berhasil. Kesimpulan yang dibuat akan llebih sesuai dengan keadaan dan kenyataan
  2. Seorang ahli yang dibayar, biasanya akan mempertahankan kredibilitas kemampuannya. Dengan begitu evaluator akan bekerja secara serius dan hati-hati.

Kekurangan:

  1. Evaluator Luar adalah orang baru, yang sebelumnya tidak mengenal kebijakan tentang program yang akan dievaluasi. Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk-beluk program tersebut setelah mendapat permintaan untuk evaluasi.
  2. Pemborosan, pengambil keputusan harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk membayar evaluator bebas.

Perbedaan menonjol antara evaluator luar dengan evaluator dalam adalah adanya satu langkah penting sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. Oleh karena evaluator luar adalah pihak asing yang tidak tahu dan tidak berkepentingan dengan program yang diasumsikan belum memahami seluk-beluk program maka terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program yang akan dievaluasi .

RESENSI BUKU

RESENSI BUKU

- Judul Buku : Penilaian Hasil Proses Beljara Mengajar

- Pengarang : DR. Nana Sudjana

- Penerbit : PT. Remaja RosydaKarya

- Tahun : 2004

- Jumlah Halaman : 168

- Penulis Resensi : Ridwan Munandar

- Isi Buku :

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses danhasil belajar sebagai upaya dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui system penilaian. Dalam penilaian proses belajar mengajar siswa di Sekolah, aspek-aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, penyusunan soal, pengolahan, dan interpretasi data hasil penilaian, analisis butir soal, untuk memperoleh kualitas soal yang memadai, serta memanfaatkan data hasil penilaian sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan. Oleh karena itu, Kemampuan para guru dan calon guru dalam aspek-aspek tersebut mutlak diperlukan.

Apakah sisiwa telah mencapai hasil/prestasi belajar yang diharapkan, yaitu sesuai dengan tujuan pengajaran? Apakah nilai yang diperoleh sisiwa itu benar-benar objektif dan representative? Apakah proses belajar-mengajar sudah cukup efisien danproduktif? Jika belum, apa saja yang masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan?

Semua pertanyaan itu –dab tentunya masih banyak pertanyaan lain yanglebih spesifik- hanya akan dapat terjawab jika dilaksanakan system penilaian yang tepat.

Dalam buku ini, dibahas aspek-aspek dan perttanyaan-pertanyaan tersebut di atas dengan maksud menambah literature bahasn bacaan bagi para guru dan calon guru yang berkeinginan memperluas wawasan dan keterampilan dalam bidang penilaian, khususnya dalam menilai proses dan hasil/prestasi belajar siswa di sekolah.

Gaya buku tersebut: menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami oleh pembaca, sifat bahasa yang dinamis dan terus berkembang.
Bentuk Fisik Buku tersebut: dibuat dengan kertas yang bagus, tulisannya rapi dan mudah dibaca, cover buku tersebut memiliki warna dasar merah, hitam dan biru pada tulisan judul buku berwarna putih.

Pendapat mengenai buku tersebut: tulisannya rapi dan mudah dipahami, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terbuat dari kertas yang bagus, banyak diminati oleh mahasiswa dan dosen.