Sunday, April 12, 2009

सबूः harapan

Aku berjalan dengan tegar, hari demi hari. Kadang hati dan pikiran ini merasa bimbang atas apa yang yang telah terlewati…hidup memang tidak selalu tenang seperti air danau. Hidup kadang beriak seperti gelombang laut, mengalir seperti air sungai. Suatu keniscayaan yang harus kita hadapi. Perasaan takut, sedih, kecewa, juga senang, bahagia, dan tertawa datang silih berganti.

Fenomena seperti itu tidak hanya aku yang mengalaminya, kamu, dia, dan mereka pun tak lepas dari itu semua. Apa sebenarnya yang menjadikan seseorang untuk tetap eksis dalam mengadapi itu semua? Mungkin jawabannya adalah sebuah harapan, harapan untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Iya, memang harus seperti itu. Kalau tidak demikian adanya, siap-siap lah kita ketinggalan, tergerus perubahan zaman, dan menjadi manusia marginal.

Sebuah harapan lah yang menjadikan kita tetap optimis mengarungi samudra kehidupan ini, untuk itulah kita sebagai nakhoda harus memiliki bahtera yang kuat dan baik, juga strategi dan kualifikasi yang mumpuni dalam menjalankan bahtera. Sehingga segala badai dan angin topan yang menghadang dapat kita lalui dengan baik. Tidak sedikit bahtera yang karam karena korban badai dan angin topan tersebut, mungkin problematikanya adalah bahtera mereka tidak terlaluu kuat dan tangguh atau mungkin kurangnya strategi dan kualifikasi nakhodanya. Namun, yang harus kita tananmkan di relung hati yang paling dalam adalah kesadaran untuk tetap optimis bangkit kembali dari keterpurukan. Sehingga sebuah harapan dan secercah cahaya bisa menerangi jalan hidup kita selanjutnya.

Ingat kawan ! kita tak sendirian, masih ada keluarga, teman, bahkan Tuhan YME yang menolong nakhoda yang diliputi kabut ketakutan dan kabut kesedihan. Mereka tidak akan tingggal diam. Kita harus yakini itu. Mereka sayang kepada kita, mereka tahu apa yang kita perlukan, dan mereka selalu menemani kemana kita pergi.

Dan akhirnya, sebuah harapan itu pun akan menjadi kenyataan yang manis, penawar rasa pahit yang kadang kita rasakan. Tak heran ada adagium "habis gelap terbitlah terang". Tak sia-sia Allah SWT berfirman: "sesudah kesulitan ada kemudahan".

Ciputat, 22 Maret 2009

Created by:

Nandar Van Buitenzorg

(e_yambad@yahoo.co.id)

No comments: