Sunday, October 17, 2010

puisi

SANG PENDAMPING




Ujian usai aku lalui

Penuh kebiasaan, tanpa ketegangan berarti

Tak seperti dibenakku

Eh,,,ternyata hanaya begitu, simple


Bulan terakhir di kampus

Menunggu kemarau April

Toga siap aku kenakan

Semua berdatangan keluarga



Enam tahun lamanya

Aku menempuh ini semua

Dengan suka dan duka

Aku bersyukur dan bersabar



Kini saatnya sang Pendamping tiba

Mengajak nakhoda ke kehidupan nyata

Di gerbang intelektual muda

Sang Sarjana Pendidikan.



Bintaro, 21 januari 2010





KESEMPITAN



Pagi ini aku terlampbat

Menjemput Sang Mentari

Sudah tak terhitung cepat

Kapan ini diawali



Dompetku makin luas

Bukan karma isinya penuh

Tapi sebaliknya

Semangat meraih rizki-Mu



Sampai menghitung hari

Engkau masih memberiku rizki

Sesuai janji-Mu

Sesudah kesempitan ada kemudahan



Mendampingi hari-hariku

Dengan penuh kekuatan

Semoga itu mimpi nyata

Tak akan hilang ditelan siang



Bintaro, 25 Januari 2010


MENUNGGU REMBULAN




Sendiri menyertai hariku

Pagi ini, siang ini, bahkan mungkin esok hari

Ada keinginan yang terus bergejlak

Menunggu Rembulan datang



Entah kapan ia datang

Mengharap cahayanya

Menatap keindahannya

Penuh pesona kehangatan



Huhh…memang tak mudah

Dalam kesendirian semu

Bayanganpun samara-samar

Suara gemetar tak tertahankan



Usia terus begerak maju

Bertambah sampai ajal

Seisi dunia makin tumpah

Penuh hasrat yang bergejolak





Bintaro, 29 Januari 2010



Oo..h MENTARI



Oo..h Mentari pagi

Segarkan tubuhku

Oo..h Mentari siang

Berilah aku kekuatan



Sore sebentar lagi datang

Menjemput kesadaran

Menanti sang gelap tiba

Dalam alam yang riuh ketenangan



Istirahat, terpejam, dan melayang sekejap ke Bumi

Mengisi inspirasi, memupuk motivasi

Mari benahi diri, demi kehidupan sejati

Biar mentari esok hari tersenyum kembali



Bintaro, 05 Februari 2010